SAINTEKNIS DALAM PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI
(Sains
Teknologi dan Nilai Agamis)
Seiring berkembangnya zaman yang
semakin maju dan kebutuhan masyarakat cenderung menyukai kecanggihan teknologi,
tidak heran jika anak usia dini tidak asing lagi dengan yang namanya
laptop,handphone,tablet,lcd proyektor maupun yang lain karena orang tua mereka
sudah banyak menggunakan teknologi modern.Dalam dunia pendidikan juga dituntut
untuk tidak ketinggalan memanfaatkan teknologi sebagai media belajar. Namun ada
beberapa anak didik yang saya temui menggunakan gadget dengan mahir berjam-jam untuk bermain game atau
bahkan menonton film kartun yang kurang mendidik.Ada orang tua yang mengeluhkan
anaknya bermain game dilaptop hingga larut malam, ketika diingatkan untuk berhenti
agar segera tidur, kemudian menangis dan marah, sehingga bangun pagi dan
berangkat sekolah selalu terlambat.Umumnya anak usia dini yang jari tangannya
banyak terkena gadget mempunyai permasalahan di motorik kasar dan motorik halusnya,
managemen waktu mereka sulit terkotrol dan suka semaunya sendiri karena
kebiasaan didepan gadget yang selalu menuruti kemauan mereka.
Mengingat
tuntutan zaman yang didominasi dengan kemajuan sains dan teknologi,merupakan
tantangan tersendiri bagi orang tua untuk memberikan pendidikan yang strategis
menjembatani kesuksesan anak dengan diimbangi keimanan dan ketaqwaan pada
agama.Sains dan teknologi sangat bagus dikenalkan dengan anak, agar kreatifitas
eksperimen maupun pengenalan alam menambah wawasan, mengenalkan teknologi
dengan penggunaan yang baik agar menjadikan anak modern yang cerdas. Namun dua
potensi kekuatan sains dan teknologi akan lebih memberikan kekuatan lebih besar
dalam pendidikan dengan menambah sentuhan nilai agamis untuk mencetak generasi
yang berkualitas dan berakhlak.
Popularitas saintek (sains dan teknologi) memang sudah tidak diragukan lagi, tidak salah jika saya tambahkan formula agar lebih mujarab dengan menambah nilai agamis disetiap pembelajaran,sehingga saya sebut dengan “SAINTEKNIS”. Anak usia dini lebih cenderung mempunyai rasa ingin tau yang tinggi. Pertanda otak berkembang dengan baik.Sentra alam dalam metode BCCT ( Beyond Center Circle Time ) banyak berpengaruh dalam menyisipkan ilmu sains sederhana dalam bermain sehingga memberikan asupan pada otak anak. Mengenalkan sebab akibat dari sebuah peristiwa melalui bermain dengan alam. Sains membantu anak menuju generasi yang berkecenderungan menjadi ilmuan,tidak selalu beranggapan bahwa ingin menjadi pegawai.Mendorong anak berfikir memberikan inovasi ilmu baru untuk generasi berikutnya.Sebut saja Einstein dan John Dalton, mereka mempunyai aliran sains dan memberikan ilmu yang berkelanjutan hingga sekarang.Lihat pendidikan sekarang, ilmu sains lebih memiliki identitas kewibawaan.Penggunaan pemikiran yang baik melalui sains juga dapat mengurangi kebosanan dalam pendidikan anak usia dini,dari eksperimen sederhana yang menyenangkan dari kemasan guru akan mendorong otak untuk membuka katupnya sehingga mempermudah anak menerima informasi sederhana.Anak usia dini juga lebih aktif untuk memberikan pertanyaan kepada guru tentang penyebab yang terjadi saat bermain disentra bahan alam dalam nuansa sains yang menyenangkan. Tentunya dalam pendidikan sains untuk anak usia dini ,seorang guru perlu selektif pemberian informasi sains panda anak,sekiranya mampu diterima oleh anak dan eksperimen yang tidak membahayakan. Contoh permainan edukatif yang berbau sains cocok dengan anak,bermain kaca pembesar, air yang berada diatas daun keladi,meronce bungan menjadi mahkota,benda terapung dan tenggelam,menanam tanaman dalam rangka mengenalkan bagian – bagian tanaman, masih banyak lagi contoh – contohnya.Guru dapat mengembangkan sendiri dari konsep sains menjadi bentuk permainan yang menyenangkan.
Popularitas saintek (sains dan teknologi) memang sudah tidak diragukan lagi, tidak salah jika saya tambahkan formula agar lebih mujarab dengan menambah nilai agamis disetiap pembelajaran,sehingga saya sebut dengan “SAINTEKNIS”. Anak usia dini lebih cenderung mempunyai rasa ingin tau yang tinggi. Pertanda otak berkembang dengan baik.Sentra alam dalam metode BCCT ( Beyond Center Circle Time ) banyak berpengaruh dalam menyisipkan ilmu sains sederhana dalam bermain sehingga memberikan asupan pada otak anak. Mengenalkan sebab akibat dari sebuah peristiwa melalui bermain dengan alam. Sains membantu anak menuju generasi yang berkecenderungan menjadi ilmuan,tidak selalu beranggapan bahwa ingin menjadi pegawai.Mendorong anak berfikir memberikan inovasi ilmu baru untuk generasi berikutnya.Sebut saja Einstein dan John Dalton, mereka mempunyai aliran sains dan memberikan ilmu yang berkelanjutan hingga sekarang.Lihat pendidikan sekarang, ilmu sains lebih memiliki identitas kewibawaan.Penggunaan pemikiran yang baik melalui sains juga dapat mengurangi kebosanan dalam pendidikan anak usia dini,dari eksperimen sederhana yang menyenangkan dari kemasan guru akan mendorong otak untuk membuka katupnya sehingga mempermudah anak menerima informasi sederhana.Anak usia dini juga lebih aktif untuk memberikan pertanyaan kepada guru tentang penyebab yang terjadi saat bermain disentra bahan alam dalam nuansa sains yang menyenangkan. Tentunya dalam pendidikan sains untuk anak usia dini ,seorang guru perlu selektif pemberian informasi sains panda anak,sekiranya mampu diterima oleh anak dan eksperimen yang tidak membahayakan. Contoh permainan edukatif yang berbau sains cocok dengan anak,bermain kaca pembesar, air yang berada diatas daun keladi,meronce bungan menjadi mahkota,benda terapung dan tenggelam,menanam tanaman dalam rangka mengenalkan bagian – bagian tanaman, masih banyak lagi contoh – contohnya.Guru dapat mengembangkan sendiri dari konsep sains menjadi bentuk permainan yang menyenangkan.
Teknologi, membantu dalam proses
kelengkapan belajar anak. Tidak salah anak memakai teknologi layaknya orang
dewasa. Kecenderungan meniru perilaku orang tuanya.Sebisa mungin orang tua yang
harus lebih memberikan pengertian penggunaan secukupnya dan lebih mengarahkan
penggunaan teknologi secara positif, jika anak suka game dan film kartun yang kurang mendidik, alihkan kegame dan film
yang edukatif, Inilah yang dimaksud teknologi sebagai media belajar
anak.Berikan batasan waktu atau kesepakatan sebelum menggunakan gadget. Dengan
demikian anak akan merasa bahwa sebuah kebebasan harus bertanggung jawab, tanpa
banyak berbicara dalam memberikan pengertian pada anak.Perlahan dan pasti
dengan proses, anak akan mengerti cara menggunakan teknologi dengan baik tanpa
harus menyita waktu mereka hanya untuk bermain game.Pendidikan dalam hal
teknologi ini juga tidak boleh murni dari sekolah, pendampingan keluargalah
yang lebih banyak berperan. Dalam tema teknologi ,pendidikan anak usia dini
dikenalkan berbagai teknologi,sesekali guru memperlihatkan fungsi teknologi
yang baik,misal mengajak anak mendengarkan tahfidz bersama dikelas, dalam
rangka mengenalkan penggunaan teknologi dengan baik sekaligus memasukkan nilai
agamis dalam pendidikan anak.
Hal
yang harus diperhatikan bagi orang tua,jangan sampai anak terlalu banyak menggunakan jari tangannya hanya di
laptop,maupun handphon atau gadget yang lain. Berdasarkan pengamatan saya, anak
usia dini yang dirumah banyak menghabiskan waktunya didepan laptop mempunyai
kecenderungan perkembangan motorik halus dan motorik kasar lebih lambat
dibandingkan dengan anak yang lain. Kurangnya latihan kekuatan tangan anak
tersebut akan mempersulit anak dalam menulis untuk persiapan kesekolah dasar
ataupun kekuatan memegang benda juga kurang.Kegiatan bermain sentra alam
seperti bermain handpump, menumbuk, pladough dapat membantu perkembangan motorik anak.Sehingga SAINTEKNIS dapat
bekerjasama dalam membantu anak berkembang.
Pendidikan yang mengaplikasikan ilmu
SAINTEKNIS terpadu dalam sebuah pembelajaran maka akan menampakkan kekreatifan
anak,rasa percaya diri anak yang muncul karena lebih dulu menerima informasi
yang menarik dalam kemasan sains teknologi,maka harus diseimbangkan dengan
kekuatan otak kanan dengan membangun nilai agamis dalam diri mereka,sebagai
pedoman mereka berpijak selanjutnya mencapai kesuksesan mendatang.Hal ini
dimaksudkan agar kedepan anak tidak hanya cerdas dan berwawasan dari luar yang
mengakibatkan kerugian bagi dirinya dan orang lain, sebagai contoh dinegara
Indonesia orang yang mempunyai jabatan, mereka terlihat lebih unggul,lebih
pandai,lebih pintar,lebih kaya,lebih modern dibandingkan dengan masyarakat biasa,Sains
teknologi mereka sangat baik,tetapi karena tidak diimbangi dengan nilai agamis
mereka melakukan tindakan korupsi yang merugikan Negara. Itulah yang benar –
benar dinamakan masa kecil tidak bahagia bukan hanya kurang bahagia sepenuhnya
dengan mencari perhatian yang lebih besar dari orang lain tanpa memikirkan
akibat yang telah dilakukan.
Sebagai gambaran pengaplikasian SAINTEKNIS
dalam pendidikan anak usia dini sangat sederhana, jika dilakukan secara
berkelanjutan maka akan memberikan efek yang besar. Misal hari ini adalah
jadwal pembelajaran disentra bahan alam dengan tema air,udara,api . Saya
memilih mengangkat pokok bahasan air,dengan mengenalkan sifat – sifat
air,ketika pijakan tentu saya akan menceritakan sifat air dengan menggunakan
peraga dan menggunakan media video yang berkaitan dengan air.Sains dan
teknologi sudah teraplikasikan dengan baik, tanpa melupakan kecenderungan
bermain anak,berikan permainan yang berkaitan dengan sifat air,misal permainan
“puting beliung dalam air” yaitu
permainan yang sederhana saya buat berbahan air dengan minyak hanya dengan
diaduk kemudian diamati akan berbentuk seperti puting beliung.Nilai agamisnya
bisa tersampaiakan ketika pijakan maupun bermain. Saat anak bermain puting
beliung dalam air, saya bisa bercakap – cakap dengan anak dan menanyakan apakah
sudah pernah melihat puting beliung.Anak pasti sangat antusias menjawab. Pada
saat inilah saya memasukkan nilai agamis bahwa puting beliung yang menciptakan
adalah Allah.KekuasaanNya meliputi segala semesta yang telah diciptakan.Ketika
puting beliung terjadi dalam kehidupan, tentu tidak ada yang bisa menahan
kehendakNya,Jadi kita bisa meyakinkan bahwa Tuhan maha kuasa kepada anak.Informasi
sederhana perlahan jika dilakukan setiap hari akan berarti bagi anak suatu saat.
Nilai agamis ini bisa aplikasikan
dalam pembiasaan – pembiasaan akhlak seperti mengenalkan anak pada hadist.
Ketika saya mengenalkan hadist larangan marah pada anak saat itu tidak
berakibat apa – apa, setelah 4 bulan berikutnya penerimaan laporan perkembangan
anak beberapa orang tua menceritakan bahwa pernah diingatkan anak –anak untuk
tidak marah.Saat orang tua yang hampir marah kemudian mendengar hadist dari
anak ternyata tidak jadi marah dan menangis mendengar lontaran suara dari anak.
Sederhananya SAINTEKNIS mengharapkan anak – anak usia dini memulai proses
suksesnya diusia dini, mempunyai pemikiran yang cerdas, mampu menggunakan
teknologi dengan baik dan tepat,serta memaksimalkan otak kanan untuk mencapai kesuksesan
dimasa mendatang. Sehingga tidak ada pandangan bahwa anak usia dini hanya anak
kecil,yang hanya bisa menangis.Kita harus sadar anak usia dini bukan orang
dewasa yang harus selalu menuruti keinginan orang dewasa.Orang dewasa saja
kadang belum pantas disebut dewasa karena tidak bisa mengendalikan
emosinya.Padahal sering orang yang merasa dewasa menuntut anak usia dini untuk
mengerti kondisi kita.Apalah fungsi otak kanan kalau tidak dilatih berkembang
sedini mungkin.Potret pendidikan di Indonesia, lebih banyak yang memaksakan
melatih otak kiri dan mengenyampingkan perkembangan otak kanan.Tidak heran jika
ada anak yang frustasi dengan akademiknya yang dinilai orang dewasa tidak
memuaskan.Mereka merasa kosong dan seperti tak diharapkan.Padahal potensi anak
sangat luar biasa.Kecederungan orang tua di Indonesia jika anak lemah disatu
bidang justru dipaksakan untuk mendalami bidang tersebut tanpa memikirkan
perasaan anak,disisi lain kelebihan anak terabaikan.Mulai sekarang,lihatlah
potensi anak –anak dan maksimalkan potensi tersebut.
Tidak ada alasan lagi untuk menolak
tiga potensi yang luar biasa yang sangat membantu perkembangan anak usia dini
yaitu Sains,Teknologi,dan Nilai Agamis.Perlahan dan pasti, sadar atau tidak,
pendidikan di Indonesia membutuhkan tiga potensi besar ini untuk membantu anak
didik menuju kesuksesan yang maksimal,dengan dorongan memaksimalkan kelebihan
anak ,bukan memaksakan anak mendalami hal yang menjadi kekurangan mereka.Hal
yang perlu kita ingat, anak – anak usia dini adalah masa golden age ,dengan SAINTEKNIS kedepan kita akan membentuk mereka
menjadi generasi yang emas. Semoga yang saya tulis menjadi wacana yang
bermanfaat bagi pembaca.Mari kita sukseskan pendidikan di Indonesia !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar