Singkat cerita waktu lalu yang sempat membuat badan saya terasa dingin dan kaku untuk bergerak setelah ada kejadian bersama anak - anak TK - B. Biasanya setiap pagi bunda - bunda di TK setting permainan untuk kegiatan bermain dan belajar hari tersebut,dan waktu itu saya setting permainan di Sentra Bahan Alam, dengan penuh hati - hati dan rapi saya menyiapkan 5 permainan diantaranya : Mengkocok busa, Melukis dengan kopi , Playdough ,puting beliung dalam air, dan membakar plastik dengan kaca pembesar di bawah sinar matahari.
Usai menyiapkan permainan ,saya tinggalkan settingan tersebut seperti biasanya untuk persiapan kelas, saat bel berbunyi "Kriiiiinggg" ,saya melihat settingan permainan yang di luar kelas tersebut masih rapi dan aman .Saya dan anak - anak memulai kegiatan dengan Ikrar,Doa mau belajar ,dan jasmani di luar kelas (area teras) selanjutnya, sebelum masuk kelas saya persilahkan anak - anak minum dan toilet training. Melihat anak - anak sudah selesai minum saya mengajak anak - anak duduk dikelas membentuk lingkaran (Nah ini waktunya CircleTime) mulai menyampaikan pijakan berupa materi hari tersebut.Tiba waktunya keluar kelas untuk melihat settingan permainan yang akan digunakan bermain anak - anak TK B,saya dan anak- anak dengan riang berjalan pelan,sampai didepannya,Apa yang terjadi? ada seorang anak kelompok playgroup( usia 3 tahunan) tengah di settingan permainan Sentra Bahan Alam yang tadinya sudah tertata rapi berubah menjadi berantakan (Air ditumpahkan,adonan playdough sudah tercampur dengan pasir dll).
Melihat saya dan anak -anak TK B datang ,anak tersebut tersenyum ramah tanpa merasa salah, pada saat itu saya sudah hampir nangis dan merasa jengkel ingin marah - marah pada anak tersebut sedangkan anak - anak TK B sudah tidak sabar bermain, seketika celemongan anak- nak TK B menuduh anak tersebut "Lohhhh mainanya dirusak sama adek nya bun,Dek kamu kok tidak sholih?"
Disaat itu kesabaran saya benar- benar di uji,rasanya sedih dan bergumam dalam hati (Ya Allah kenapa seperti ini,saya sudah capek- capek mempersiapkannya?) sejenak saya diam dan menarik nafas dalam - dalam segera mengucap istighfar.Alhamdulillah saya mengingat kata Ibu saya"Ingat,Anda adalah seorang guru (diGugu lan di tiRu)" perlahan saya menurunkan emosi dan membalas senyuman anak tersebut dengan senyuman pula.Mengubah suasana yang tadinya anak - anak TK B menuduh anak tersebut,saya alihkan memberi pengertian ke mereka bahwa adek tersebut belum faham cara mainnya jadi kita ajari adeknya bermain bersama sekalian dibantu memberesi serta mengganti yang baru permainannya.Pada saat bersamaan anak- nak TK B mau menerima kondisi tersebut sekaligus melatih sosial emosional anak - anak juga.Akhirnya saya juga bisa perlahan belajar sabar di dunia anak- anak ini.
Semoga bermanfaat ya ,terutama untuk para pendidik Anak usia Dini terus SEMANGAT membimbing mereka,karena mereka bagian dari aset kita,aset negara kita untuk memajukan negara dari segala aspek. Tetap optimis mengajari mereka, kita bagian dari pondasi pendidikan untuk anak - anak kita.Apapun hal yang membuatmu kesal berushalah untuk tidak dikuasai keadaan saat itu ,melainkan menguasai diri sendiri dulu untuk mengambil sikap yang bijak . Ingat ya "Anda adalah seorang GURU"(di Gugu lan di tiRU) maka mari bersama kita terus belajar bersikap baik :)