Senin, 17 April 2017

Ceritanya Jadi Guru Tamu

Hai sahabat pendidik CERIA, rupanya sudah lama juga ya saya menghilang dari sosmed, karena terlalu asik dengan petualangan ini, sering jalan - jalan silaturahmi mengajar disekolah - sekolah PAUD. Tapi tentu saja meskipun lama tidak muncul di sosmed saya selalu ingat bahwa saya wajib akan mereview perjalanan saya ini buat sahabat pendidik CERIA,

Sahabat, sejujurnya ini adalah keinginan terpendam saya 3 tahun lalu saat saya menjadi guru tetap yayasan yang setiap hari full disalah satu tempat mengajar. Saya merasa bahwa menjadi guru harus terus berinovasi untuk menemani perkembangan anak diera modern seperti ini. Karena itulah saya bertekad untuk memberikan yang terbaik ditempat saya mengajar dengan menargetkan diri saya pribadi harus berprestasi membawa nama baik sekolah tersebut yang nantinya bisa memberi inspirasi buat teman - teman mengajar yang lain.

Sedikit demi sedikit bertahap dan berproses alhamdulillah beberapa prestasi bisa saya dapatkan sebagai melunasi hutang tekad saya tersebut. Terus bergaul dengan sahabat - sahabat dan belajar dari master- master trainer pendidikan saya selalu berusaha minta feedback agar ada perbaikan terus pada diri saya. Saya sadar betul bahwa IQ saya hanya sebatas rata - rata plus, maka dari itu saya harus keras banget belajarnya. Supaya apa yang saya berikan ke murid saya berkualitas. 

Setelah beberapa tahun mengajar full sampai akhirnya saya ketemu pola mengajar saya yang saya rasakan bahwa itu saya banget yaitu dengan CERIA, maka saya pakai terus apakah pola saya ini bisa dipakai dengan mulus jika dengan anak yang budayanya berbeda dari sekolah tempat saya mengajar karena saya yakin setiap sekolah itu punya budaya,nilai,dan tujuan yang berbeda- beda. 

Tahun ini adalah tahun pertama dimana saya menaikkan level diri dengan meningkatkan jumlah murid yang beragam dari berbagai sekolah. Mengapa saya melakukan ini? istilahnya saya belajar jadi guru tamu, disini tujuannya bukan karena saya tidak loyal dengan lembaga yang pernah saya tempati, namun justru ingin menemukan sesuatu yang baru pada cara mengajar, kemudian saya bisa membaurkan beberapa kelebihan di beberapa sekolah untuk memajukan masing - masing sekolah yang saya hinggapi,,,hehehe seperti apa saja ya kok dihinggapi, 

Lalu dimana saya menjadi guru tamu tersebut? biasanya saya dihubungi oleh sahabat - sahabat saya yang mengajar tempat lain.Baik di kabupaten sendiri maupun dikabupaten lain, ternyata dari program saya jadi guru tamu ini disambut baik oleh sahabat - sahabat pendidik, alasan mereka mengundang saya rata - rata ingin justru dikritik atau diberi masukan apa yang kurang dari sekolah mereka, tentu saja sahabat - sahabat saya sangat suka dengen sperti ini karena jadi tau apa yang perlu ditingkatkan untuk memberikan pelayanan pada anak - anak dan orang tua yang sudah mempercayai sekolahnya.

Sayapun juga selalu obyektif menilai setiap sekolah yang saya hinggapi hehe misalnya hal sikap anak, sikap guru, materi, tempat bermaian, ragam mainnya, dll. Dasar emang sangat suka komentar hihi tapi ini demi kemajuan lho ya sahabat- sahabatku.Tetapi point inti yang selalu saya soroti adalah Servise guru dalam semua aspek, suhu kinerja disekolah tersebut,Kreativitas, Komunikasi, dan Fasilitas

Bagaimana dengan waktu saya? banyak yang bertanya tentang pembagian waktu saya apakah tidak terlalu sibuk? apa tidak capek dll? Bagaimana bisa capek dengan kegiatan dari hobby yang menyenangkan bukan? tentu saya sangat menyukainya. Meskipun begitu saya hanya manusia biasa, jadi sebelum saya memenuhi undangan saya akan lihat jadwal dan bernegosiasi waktu demi kenyamanan saya juga agar maksimal.

Okay ..sudah sampai diujung cerita langsung saya simpulkan ya sahabat , dari perjalanan saya mengajar dibeberapa tempat ini pada dasarnya setiap sekolah mempunyai potensi sendiri - sendiri namun terkadang sekolah tersebut tidak menyadari bahwa itu adalah nilai lebih yang dimilikinya. Maka memang dengan adanya guru tamu sangat membantu dalam menemukan kelebihan dan kekurangan untuk perbaikan kedepan supaya anak - anak yang dihasilkan juga berkualitas,pun begitu juga dengan guru - gurunya. :)

Yuk mari terus saling berkolaborasi untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas, karena pendidikan tidak hanya untuk hari ini tapi juga masa yang akan datang.Jika kita menanamnya hari ini dengan baik tentu esok kita akan kenyang menikmati hasilnya. Keep spirit and powerfull everyday ya sahabat CERIA..!!! :)

Senin, 28 November 2016

Pendidikan Dan Tantangan Global

        Alhamdulillah setelah kemarin sharing dengan guru - guru PAUD di Sragen jadi tau, problem pendidikan di Indonesia tidak jauh berbeda satu dengan lainnya disetiap daerah. Selama ini pendidikan di Indonesia masih banyak menekankan pada aspek kognitif sehingga menimbulkan mindset orang tua kalau anaknya kesulitan dalam mata pelajaran kemudian mengusahakan dengan mengikutkan les privat supaya nilainya bagus, supaya lulus ulangan dengan nilai baik dan bahkan lulus sekolah juga. Padahal diabad ke 21 ini generasi sekarang jelas berbeda dengan jaman dahulu, ditengah tantangan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) supaya generasi - generasi kita sukses membutuhkan 3 Point penting penekanan yang tidak boleh dilupakan yaitu :
1.) Karakter
     Kenapa pendidikan harus bisa membentuk karakter? Karena generasi kita berikutnya akan banyak persaingan - persaingan dengan negara- negara lain yang banyak keluar masuk dinegara kita.Maka karakter yang kuat yang bermental baja ini akan sangat membantu generasi mendatang.
2.) Kognitif
     Untuk kognitif pendidikan di Indonesia ini sudah banyak diberikan sehingga bisa ditambah            pengembangan lain.
3.) SKILL
       Di abad 21 ini generasi perlu dibantu dengan skill berikut:
       a. Communication 
       b. Critical Thinking
       c. Collaboration
       d. Creativity
      Jika anak - anak kita tidak dimulai dari sekarang dalam memberikan 3 point tadi maka tahun 2045 yang harusnya Indonesia punya bonus demografi tidak akan maksimal dan justru bisa menjadi beban negara. Dimana bonus demografi ini adalah bonus usia produktif yang tinggi, jika dibekali 3 poin penting tadi dalam pendidikan dan dimulai sekarang,InsyaAllah bonus demografi tersebut dapat kita nikmati bersama.

Sabtu, 04 Juni 2016

Tentang Akhirusanah


1. Ini adalah prosesi wisuda KB-TK Insan Mulia, anak - anak memakai baju profesi sesuai cita- cita yang diinginkan
2. Gerak lagu Lir- Ilir
3. Membaca Alquran , Untuk anak - anak TK B yang sudah bisa membaca
4.Drama Treatrikal saat musafir mendatangi masjid untuk singgah


5. Tampilan Deskripsi bahasa Jawa tentang Brokoli
6. Menari tentang Ayam
7. Berdoa sebelum makan Soup

8. Tari Belalang



Sabtu, 28 Mei 2016

Mari Nyanyi Bersama "Balonku Ada Lima"

Nyanyi dulu yuk bersama teman - teman hebat saya, lagu balonku ada lima...SIAPPP?? 



Lyric :

Balonku ada lima,rupa - ruupa warnanya
Hijau ,kuning, kelabu, merah muda dan biru
Meletus balon hijau,,Dooooorrr
Hatiku sangat Kacau...
Balonkuu tinggal empat.
Kupegang erat - erat..

Kamis, 26 Mei 2016

Sang Inspirasi


Sang Inspirasi..
Ya.. itulah sebutan yang pantas untuk seorang guru PAUD, Sengaja lagu ini saya ciptakan karena saya mengagumi peran guru PAUD dalam membentuk karakter anak - anak menuju generasi berkualitas. 
Ketika orang lain mendengar lagu ini biasanya menafsirkan bahwa lagu ini menceritakan tentang seorang guru PAUD yang namanya mentari, boleh - boleh saja sih pada beranggapan begitu. Tapi sejujurnya lagu ini memang untuk guru - guru PAUD bahwa menurut saya kalian adalah SPESIAL, dan saya ibaratkan sebagai seorang guru PAUD itu seperti Mentari yang bersinar , memberikan pencerahan bagi kehidupan.

Kenapa SPESIAL? karena guru PAUD itu dituntut untuk kreatif, ceria selalu, dituntut terus inovasi, memberikan yang terbaik, tapi mereka tidak pernah menuntut balik bagaimana tentang gajinya, belum lagi tidak sedikit orang yang merendahkan status mereka sebagai guru PAUD, tapi itu semua tidak mengurangi keikhlasan dalam mendampingi anak - anak ketika bermain dan belajar, gaya mengajar yang khas di PAUD seolah mereka mengajar seperti memerankan Ibu yang sebenarnya. Sangat tulus sekali. Saya sangat salut dan bangga dengan mereka yang luar biasa. Selalu dalam hati saya mengucap doa untuk mereka semoga bahagia kehidupannya, selalu dalam keberkahan Allah SWT


Selasa, 24 Mei 2016

Saya Ingin Jadi Guru CERIA dan penuh SEMANGAT

Dulu sama sekarang jelas BEDA, 
Dulu saya masih awal masuk menjadi guru ya jujur saja sangat gengsi, apalagi guru PAUD, 

Saya memang tidak pernah berfikir bahwa di PAUD atau TK itu memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak sedini mungin, saya juga melupakan bahwa di PAUD anak - anak masih ada yang ngompol ya ternyata *OPPs....Sehingga tambah banyak banget kejutan - kejutan ketika menjadi guru PAUD. Hal tersebut yang membuat saya menjadi tertantang untuk menakhlukkan bidang ini di usia semuda mungkin, 

Banyak banget hal yang mengesankan di bidang ini, saya yang dari dulu suka dengan kreatifitas ternyata di bidang ini sangat merasakan kemerdekaan yang tak terbatas. Selalu apa yang saya lakukan anak - anak tertarik , dan muncul pertanyaan "bunda lagi ngapain?", "bunda bikin apa?", "lohh bun kok bisa begitu?" saya seneng banget dengan pertanyaan pertanyaan yang seperti ini. Entah kenapa ketika ada pertanyaan seperti ini selalu mendorong saya untuk berbagi lebih banyak pada mereka, 

Berbagi tentu tidaklah hanya dengan sesuatu barang kongkrit, dengan ilmu meskipun sedikit sedikit dan anak - anak mengaplikasikan tentu sangat menjadikan diri saya bahagia. Ternyata saya baru tahu sejatinya ilmu, dimana saya bisa memahami, melakukan, dan mengajarkan , dan orang yang diajari mengaplikasikan, Luar biasa semakin cinta sama DIA (Allah) yang membuat diri saya merasa berharga ketika bisa berbagi ilmu.

Saya sekolah bertahun - tahun , kenapa saya sulit mengaplikasikan dan sulit mengajarkan ke orang lain? karena memang saya tidak tahu betul apa yang saya pelajari, jadi bagaimana bisa mengaplikasikan? Belajar dan terus belajar, ada saat - saat ketika mengajar anak - anak merasa bosan,setelah sampai dirumah saya evaluasi dan mencari solusi, kenapa dengan anak- anak? ataukah saya yang monoton dalam mengajar sehingga anak - anak merasa bosan?

Salah seorang teman pathner mengajar mengatakan, "bun, anak- anak sangat menyukai hal - hal yang baru, disitu mereka akan penasaran ingin mengetahui lebih banyak atau bahkan ingin mencobanya" , kunci dimana untuk menghilangkan kebosanan anak adalah menciptakan sesuatu yang baru, baik dari permainan atau gaya mengajar guru, dalam batin saya mengatakan "Oh,,ternyata begitu ya"
Lalu saya berusaha keras dengan mengubah gaya mengajar saya, baik ketika mulai saya datang, dikelas, sampai selesai pembelajaran. saya merasa hari itu sukses mengajar ketika saya sendiri CERIA dan SEMANGAT. Saat diri seseorang secia dan semangat ternyata sangat mudah berkreasi sehingga dapat menyaikan seni mengajar. Dari segi emosional juga anak - anak akan terbawa dengan keceriaan seorang guru. Dan nampaknya sangat indah  sekali pembelajaran tersebut. 

Didunia PAUD sendiri memang sangat tidak asing dengan kata CERIA , karena anak - anak identik sekali dengan selalu riang gembira , sangat sayang sekali keceriaan itu tak terlihat ketika mendapati guru yang tidak ceria pula. Maka disini saya mengangkat filosofi kata CERIA menjadi sebuah metode yang saya lakukan selama mengajar. Dalam mengajar anda tidak boleh melupakan 5 komponen aktifitas di metode CERIA yaitu Cerita, Ekspresi, Reaksi, Interaksi,dan Apresiasi. tentu untuk detailnya tidak akan bisa saya tuliskan disini karena sangat banyak sekali. 

Dari metode yang saya temukan ini membuat saya lebih asyik dalam mengajar di PAUD, tapi perlu diketahui untuk menjadi guru yang CERIA harus dilengkapi dengan SEMANGAT agar anda dapat menjadi guru versi asli anda sendiri. dengan metode CERIA inilah saya juga dapat menemukan versi saya sendiri dalam mengajar dan anak - anak juga menjadi versi asli Cerianya. dan itu sangat menyenangkan sekali.
Saya berharap dengan metode CERIA ini untuk jangka panjang saya ingin menciptakan generasi- generasi yang CERIA tentunya yang Cerdas, berEtika, Rajin, Inovatif ,dan aktif di kehidupan nyata
Aamiin ya Rob semoga Allah terus meridhoi dan memberi kemudahan - kemudahan untuk mewujudkan itu semua. 

Senin, 25 April 2016

Kenapa Guru PAUD dipandang Sebelah Mata?



3 tahun yang lalu saat saya mulai masuk di dunia pendidikan anak usia dini. Waktu itu saya  sangat belum faham dan sangat awam sekali dengan PAUD. Begitu pula sekarang masih belajar sih sebenarnya hehe. Saya fikir PAUD adalah jenjang Playgroup yang masih dibawah TK. Tapi ternyata PAUD itu didalamnya ada TPA, Playgroup/KB, dan TK. (Baru Ngeeh).

Awal saya masuk PAUD jujur saja karena terpaksa dengan janji diri saya. Waktu itu saya hanya celemong bilang "Kalau saya tidak diterima SBMPTN, mau ngajar TK saja" dalam benak saya jelas ga mungkin banget karena menjadi pendidik haruslah S1. Jadi saya ngerasa AMAN.

Tapi takdir Allah berkata lain. Saya waktu itu langsung otomatis saat ga diterima SBMPTN lanjut bikin surat lamaran menjadi guru TK. Saya ga memikirkan bagaimana nanti dampaknya anak - anak kalau saya yang mengajar. Dan benar Yayasan yang saya masuki ternyata bersedia menerima saya dengan melalui test dan wawancara.

Satu tahun pertama menjadi guru inilah bagian terberat dalam hidup saya, karena ketemu dengan teman dan lainnya tak jarang saya merasa minder dengan menyandang guru PAUD . Tak banyak orang yang memandang guru PAUD gradenya sangat rendah dan kecil, Belum lagi gambar uangpun tak mau melihat kami seorang guru PAUD. Alhasil banyak sekali yang saya keluhkan, baik dari banyaknya administrasi yang harus dilakukan membuat saya sangat bosan dan INGIN KELUAR DARI PAUD.

Tahun Kedua saya berusaha mengikhlaskan dengan keadaan saya sebagai seorang guru PAUD. Waktu itu yang membuat saya mulai asik di dunia ini adalah tentang KREATIFITAS, dari dulu memang saya sangat suka dengan kreatifitas menggambar, melukis, bermain dll meskipun kelas saya bukan seorang seniman asli. Yang lebih parahnya lagi yang membuat hati saya tersentuh ketika melihat tangisnya anak tidak mau ditinggal orang tuanya ketika di sekolah, melihat wajahnya yang melas dan tidak mau bergabung dengan teman - teman membuat saya ingin bergerak masuk dalam dunia nya. Saya bayangkan jika itu adalah anak saya disekolah dan saya sedang berkarier diluar, dan dia berada disekolah dalam keadaan merindukan saya, malam nya saya teringat terus, dalam hati saya bertanya "MAU SAMPAI KAPAN MENYESALI JADI GURU PAUD? MAU SAMPAI KAPAN TENGGELAM DALAM PANDANGAN ORANG LAIN YANG MENGANGGAP RENDAH GURU PAUD?" 

Saya tidak rela diri saya terlalu mengakui pandangan rendah tersebut. Saya heran kenapa ada orang yang memandang guru PAUD itu bukan levelnya? menganggap level PAUD jauh dibawah bidang- bidang lain. Setelah saya analisis ternyata menurut saya memang ada beberapa faktor,yaitu :

1. Gaji guru PAUD yang minim, dibandingkan gaji profesi lain memang guru PAUD jauh sekali pendapatannya, di negara kita Indonesia ini memang ANEH. Guru disuruh membentuk karakter moral yang tinggi dibayar murah. Tapi Artis yang menyajikan banyaknya tayangan ga bermoral dibayar tinggi. miris banget. Begitu pula profesi lain yang menganggap sempurna dengan gaji yang banyak sehingga integritasnya lebih tinggi dan sewenang - wenang memandang guru PAUD. Di Indonesia ini memang yang berduit di Puja yang enggak berduit di picingkan (*bener ga?)

2. Pola pikir Guru PAUD sendiri juga yang bermental minder : Sudah tau dianggap sebelah mata tapi kenapa tidak ingin membuat perubahan lebih baik? Termasuk saya juga begitu , saya ga nyindir ya . tapi saya juga nyengirr. Dulu sampai saya enggan bergaul dengan orang yang profesinya selain PAUD karena takut di rendahkan. Tapi Sorry sekarang ga bisa begitu hehe saya harap anda guru PAUD setuju ya. tolong bilang "Sorry bukan level saya mempercayai pandangan tersebut" 

Katakan bahwa "SAYA ADALAH GURU HEBAT yang akan melaahirkan anak - anak berkualitas"Dua Faktor ini sangat berpengaruh sekali dalam mengubah mindset dan pandangan negatif tentang "guru PAUD yang dipandang sebelah mata"Lalu apa yang perlu dilakukan? 

GA PERLU terlalu FOKUS ke yang negatif. Tapi ke yang POSITIF saja. Buktikan aja bahwa guru PAUD itu adalah bagian penting perannya dalam memberi pondasi besar untuk anak.Terus naikin kualitas dengan perbanyak belajar dan pengetahuan jadi meskipun gaji dikit kalau berkualitas mah ga masalah. Rezeki dari manapun pasti ada. Pernah denger kan kalau Allah bakal naikin derajatnya bagi mereka yang berilmu?Kalau setuju yuk MULAI dari sekarang bergerak Ciptakan Perubahan yang lebih baik..!!MULAI dari diri sendiri , yang bukan dari guru PAUD tolong hargai jasa mereka, yang guru PAUD ayuuk terus berusaha memantaskan diri menjadi yang TERHEBAT dari semua yang baik. KITA PASTI BISA..!!

Salam Semangat :)